10 Inovasi Teknologi Karya Anak Bangsa
10 Inovasi Teknologi Karya Anak Bangsa
Kreatifitas anak Indonesia memang tidak pernah mati. Mereka
seakan selalu dipenuhi gagasan untuk menciptakan inovasi terbaru di bidang
apapun yang mereka gemari. Salah satunya adalah di bidang Teknologi dan Sains.
Seperti beberapa penemuan di bawah ini yang merupakan
kumpulan penemuan terbaru yang dibuat oleh anak Indonesia ditingkat SMU &
SMK.
1. Deteksi boraks dengan tusuk gigi
Kini, deteksi boraks dapat dilakukan dengan mudah, praktis,
dan cepat. Dengan menggunakan alat yang bentuknya mirip tusuk gigi yang
diciptakan anak SMA ini kita dapat mendeteksi boraks pada makanan yang bisa
dilakukan kapan pun dengan hanya membutuhkan waktu 5 detik, tanpa harus melalui
uji di laboratorium. Saat ingin menyantap makanan ada baiknya kita membawa
selalu alat hebat penemuan anak bangsa ini.
Penemuan hebat ini diciptakan oleh dua siswi SMAN 3
Semarang, yaitu Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila. Karena penemuan mereka ini
mereka menamakan alat tersebut dengan nama SIBODEC (Stick of Borax Detector).
Dengan tusuk gigi itu, siapa pun dapat dengan mudah mengetahui apakah suatu
makanan mengandung boraks, hanya dengan menusukkan tusuk gigi ke sampel makanan
yang akan diuji.
2. Alat penyaring sampah
Ayu Lestari, Nurina, dan Elizabeth Widya
Tiga sahabat asal SMAN 6 Yogyakarta, Ayu Lestari, Nurina
Zahra, dan Elizabeth Widya, menemukan alat penyaring sampah yang bisa dipasang
di saluran air dan sungai. Alat yang dimaksud adalah prototipe berukuran 50 x
30 cm berwarna perak. Di sisi mulut alat yang diberi nama Thundershot ini
terdapat baling-baling vertikal yang mampu menarik arus. Di sisi pangkalnya
terdapat sabuk berputar yang dipasang plat menyerupai sekop.
“Alat ini menarik sampah, mengangkatnya, lalu terkumpul
di bak penampung yang ada di bagian paling belakangnya,” ujar Nurina.
Alat yang terinspirasi dari banjir karena sistem saluran air
yang dipenuhi sampah ini akan terus dikembangkan oleh tiga sahabat ini.
Thundershot mendapatkan medali emas dalam ajang yang diikuti oleh 13 negara
dengan total 64 prototipe tersebut. Pembimbing tiga siswi SMA ini sempat
mengatakan temuan mereka sekelas tugas akhir mahasiswa.
3. Penyegar udara dari kotoran sapi
Dwi Nailul dan Rintya Aprianti
Meskipun dibuat dari kotoran sapi, penyegar udara buatan dua
remaja SMA di Jawa Timur ini memiliki aroma alami tanaman. Dwi Nailul Izzah dan
Rintya Aprianti Miki memenangkan olimpiade Sains dengan pengharum udara ramah
lingkungan buatan mereka ini. Menurtnya, pengharum ini bagus untuk kesehatan
karena tidak mengandung zat kimia berbahaya seperti penyegar tanaman lain yang
ada di pasaran.
Dua gadis ini mengumpulkan kotoran sapi dari peternakan sapi
di Lamongan kemudian memfermentasikannya selama tiga hari. Mereka kemudian
membuat cairan ekstras dari kotoran sapi ini dan mencapurnya dengan air kelapa.
Cairan ini kemudian di destilasi untuk menghilangkan zat-zat yang kotor. Hasil
akhirnya adalah pengharum ruangan cair dengan aroma tanaman alami dari makanan
sapi yang sudah dicerna.
4. Detektor telur busuk
Wisnu membuat senter yang dilengkapi sensor cahaya dan
kalibrator. Bila cahaya tembus, maka akan menyala lampu hijau. Bila gelap,
lampu akan menyala merah dan berbunyi.Wisnu, pelajar SMA Taruna Nusantara,
Magelang, Jawa Tengah, mampu mencuri perhatian dunia internasional sebagai
penemu muda. Temuannya adalah detektor telur busuk yang dilengkapi sensor.
Antusias para pengunjung cukup tinggi atas temuan Wisnu ini.
Temuannya juga sampai mendapatkan perhatian dari para penggiat industri yang
hendak membeli hak ciptanya.
“Ada yang minta kontak saya, menanyakan alat saya dijual
berapa ringgit. Ada juga yang mengatakan kalau bisa alat ini dibuat otomatis,” ujar
Wisnu.
Ia pun berencana mengembangkan alat serupa yang telah
menggunakan karet roda, sehingga telur-telur tersebut secara otomatis berjalan
ke arah sensor dan dipisahkan oleh lengan mekanik, antara yang busuk dan yang
tidak.
Wisnu adalah peserta penemu muda terbaik di antara 64
prototipe dari 13 negara yang ikut dalam ajang ini. Ia mendapatkan medali emas
dan piala The Best Innovation, sebagai penghargaan tertinggi di
acara tersebut.
5. Motor anti begal
Belakangan ini kita sering mendengar berita tentang
pencurian motor dengan disertai kekerasan terhadap korbannya atau yang lebih
dikenal dengan istilah ‘begal’. Bahkan, tak tanggung-tanggung, para begal juga
tak segan-segan untuk melukai bahkan membunuh para korbannya sebelum mereka
membawa kabur kendaraan bermotor milik korban.
Untuk mengantisipasi hal itu, Widi Sutrisna, siswa jurusan
instalasi teknik SMKN 3 Surabaya mengaplikasikan dua sistem keamanan didalam
teknologi yang digunakannya. Yang pertama adalah sensor yang harus dicocokkan
dengan kunci khusus agar motor dapat menyala. Yang kedua adalah SIM
card yang diselipkan ke sistem motor dan dapat ditelepon untuk
mematikan mesin sekaligus membunyikan alarm. Untuk melawannya, siswa SMKN 3
Surabaya menciptakan alat unik. Alat ini akan langsung mematikan motor yang
dicuri para begal cukup dengan menelpon ke nomor SIM cardyang aktif
pada motor tersebut.
6. Canting batik otomatis
Safira Dwi Tyasputri
Saat membatik, Safira menemui kendala karena malam yang
dituangkan oleh cantingnya cepat membeku. Alhasil ia mendapatkan inspirasi
membuat canting batik otomatis yang mampu menjaga suhu malam di canting.Safira
Dwi Tyasputri, pelajar Sampoerna Academy Campus meraih penghargaan karena
temuannya berupa canting batik otomatis.
Lalu, dia menambahkan pemanas agar malam bisa tetap cair.
Variabel resistor juga dimasukkan untuk mengatur suhu. Termometer untuk
mengecek suhu juga dipasang.
Safira meyakini temuannya mampu menghemat energi pembakaran
malam pada kerajinan batik. Ia pun menuai respons positif dalam ajang penemu
muda tersebut.
7. Senjata elektronik tanpa suara
Miftah menjelaskan senjata elektronik murah dan tanpa suara
tersebut modelnya mirip pistol TNI/Polri, namun amunisinya bisa menggunakan logam
apa saja, dan tidak pakai bahan peledak karena sistemnya 100 persen
elektronikal, senjata tersebut saat digunakan menembak tidak mengeluarkan
suara, dan prototipe yang dibuatnya itu memiliki jarak tembak efektif maksimal
15 meter. Proyektilnya boleh apa saja yang penting dari logam yang bisa dipakai
dengan elektro magnet, katanya.
Keberhasilannya itu telah menghantarkan dirinya menjadi
juara II Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009. Siswa tersebut, Miftah
Yama Fauzan, dalam LPIR yang diadakan pada bulan Agustus 2009 tersebut
mengajukan penelitian mengenai senjata elektronik dengan biaya murah untuk
merebut juara II di bidang fisika, mesin, dan elektro.
8. Rompi anti peluru dari sabut kelapa
Awalnya, Kevin dan M. Iqbal, kedua siswa berbakat di SMA 3 Semarang
itu telah melakukan penelitian selama berulang kali. Pemilihan bahan sabut,
kelapa dipilih karena dinilai memiliki tekstur kuat menahan berbagai hantaman
dari luar.Mereka adalah Aristio Kevin Ardyaneira Pratama siswa kelas XI dan M.
Iqbal Fauzi. siswa kelas XI MIA 5 SMAN 3 Semarang, Jawa Tengah. Kreativitas
sains yang diberi nama Stab-resistant and Ballistic Vest Made from
Coconut Fiber itu bahkan telah masuk dalam berbagai ajang bergengsi.
Seperti ajang 2nd International Science Project Olympiad (ISPrO) 2014 di
Jakarta dan memperoleh medali perak. Kemudian di ajang Karyacipta Teknologi
Tepat Guna di Semarang juga menyabet juara dua.
9. Alat pendeteksi warna daun
Lutfi
Luthfi berhasil menemukan “Digital Leaf Color Chart”. Sebuah
alat bersensor ganda yang digadang-gadang memiliki objektivitas tinggi antara
penggunaan pupuk dengan hasil tanaman padi.
“Hipotesis saya adalah membuat suatu alat dengan
obyektivitas tinggi dengan harga yang lebih murah,” kata Luthfi usai menerima
beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada
27 Juni 2012 di Gedung Kemdikbud, Jakarta.
10. Energi alternatif dari urine
Nando Novia dan Nurul Inayah
Nando Novia dan Nurul Inayah adalah siswa-siswi kelas 11
jurusan IPA di SMAN 10 Malang. Berkat penemuan mereka, mereka meraih juara 1
dan membawa medali emas dari ajang IYIPO (International Young Inventors Project
Olympiade) ke-6 di Georgia. Selama tiga bulan, Nando dan Nurul melakukan
penelitian untuk merubah urine menjadi hidrogen dengan bantuan tenaga matahari
sebagai sumber listrik yang menggerakkan kendaraan. Dengan energi alternatif
dari urine ini, kendaraan dapat melaju sampai 60 km/jam. 1 liter urine bisa
dijadikan listrik untuk berjalan sejauh 17 km.
Photo Electro System adalah nama dari penemuan tersebut.
Prinsip kerja energi alternatif ini yaitu, listrik bertenaga matahari ini
ditampung di dalam baterai dan difungsikan untuk menggerakkan mesin 75%, 25%
nantinya akan digunakan dalam proses elektrolisasi. Dengan menggunakan elektrolizer
ini, elektrolit berwujud urine akan membentuk gas hidrogen dan nitrogen.
Membutuhkan waktu sekitar 1.5 menit untuk 1 liter urine. Untuk kualitas urine
yang digunakan hanya dari urine manusia sehat. Ini dikarenakan, urine yang
mengandung gula atau unsur kimia menyebabkan terganggunya proses elektrolisasi.
Setelah proses elektrolisasi selesai, gas yang berwujud
hidrogen akan dialirkan ke fuel cell yang akan menyebabkan terjadinya rekasi
penggabungan antara oksigen dan hidrogen, sehingga akan mendapatkan listrik.
Kemudian listrik yang dihasilkan tersebut akan dialirkan ke proton exchange
membrane fuel cell untuk mengikat proton, sehingga hanya elektronnya saja yang
disimpan di dalam baterai yang akan menjadi tenaga penggerak kendaraan
tersebut. Uji coba yang dilakukan yaitu dengan mobil remote control.
sumber : https://blog.hohero.com/2016/09/10-inovasi-teknologi-karya-anak-bangsa/
Komentar
Posting Komentar